Dibawah ini ada beberapa tips yang dapat anda lakukan umtuk mengatasi keritis rumah tangga agar terhindar dari perceraian;
1) Jika berhasil berkompromi soal isu kebersihan, artinya Anda selamat dari sumber konflik lain. Jika standar higienitas Anda dan pasangan berbeda (kebnyakan orang sepertinya menngalami ini), tandanya Anda harus selau siap berkompromi. Anda tidak bisa memaksakan pasangan mengikuti standar kebersihan atau hegienitas Anda. Karenanya persoalan sederhana seperti pasangan yang selau melempar kaos kaki sembarangan, atau tidak menyipan pakaian bekas di keranjang pakaian kotor, bisa menjadi sumber konflik berkepanjangan.
2) Jika pasangan membuat Anda jengkel, bayangkan saja ia sebagai anak kecil yang menggemaskan. Cara ini dapat membuat perspektif lain yang lebih menyegarkan saat Anda sedang kesal. Jika Anda menyaksiakan anak berusia liama tahun membarantakan maianannya dan berbuat semau hati, Anda cenderung menahandiri untuk tidak marah, kan ? butuh kesabaran dan kemurahan hati memang untuk menjalankan cara ini.
3) Jangan pernah berkelahi didepan umum. Anda mungkian tak ingin dicap sebagai biang kerok atau perusak suasana, kan? Bayangkan seperti apa rasanya jika Anda menyaksikan pasangan berkelaihi didepan umum. Selain tak enak dipandang mata, emosi negatif yang dikeluarkannya juga bisa mempengaruhi mood Anda.
4) Saling mendengarkan kebutuhan pasangan dan bukan mau menang sendiri. Anda dan pasanga tidak dapat menangkan semua pendapapat atu pemikiran sendiri. Ada kalanya Anda harus didengarkan, sekaligus mendengarkan. Jangan memeksa pasangan untuk mengokuati kemauan Anda, menyesuaiakan diri dengan semua keinginan Anda.
5) Jangan pernah menunda. Upayakan tidak menunda hal yang positif yang bisa dilakukan bersama pasangan, apapun itu bentuknya. Singkirkan Blackberry, dan nikmati waktu bersama untuk menonton atau mengomentari acara televisi yang tak bermutu. Janan rusak waktu Anda dengan terus-menerus mengeluhkan pitu garasi yang rusak, perabotan rumah yang semakain tua, atau apapun yang menganggu pikiran Anda. Sempatkan makan malam bersama. Berpegangan tangan lah lebih sering.
6) Ajak pasangan atau sekedar tunjukkan keinginan Anda untuk bercinta. Jika setip pasangan saling memualai mengajak hubungan seks, bukankah perasaan dihargai dan diiginkan akan timbul kemudian? Jikapun untuk alasasn tertentu anda dan pasangan tak bisa melakukan hubungan seks, beritahu pasangan bahwa Anda sedang memikirkannya sedangt bercinta dengan Anda. Berikan janji, bahwa nanti, jika waktunya tepat Anda akan segera mewujudkan pikiran “nakal” tersebut.
7) Beri kesempatan menikmati “me time”. Kadang pasangan butuh waktu menyendiri dengan “bersembunyi” di kamar mandi selama 45 menit, misalnya. Biarkan saja,mungkin ada sikap Anda yang menjengkelkan dan ia ingin menjauh dari Anda sementara waktu. Toh, ia akan kembali kepada Anda setelah merasa dirinya lebih tenang.
8) Jika bertengkar menjauhlah sementara dan lawan emosi negatif yang muncul. Pertengkaran pastinya akan muncul dalam pernikahan. Jika ini terjadi usahakan untuk tidak terjebak dalam perang mulut. Lebih baik Anda ataun-asangan menjauh, cari udara segar dan kembali dengan energi lebih positif.
9) Sisakan 10% waktu anda bersama pasangan unutk diri sendiri. Ijinkan pasangan anda untuk selalu hadir 90% dalam rutinitas Anda. Namun simpan sisa waktu 10% untuk diri sendiri, baik Anda ataupasangan. Anda tak perlu melihat suami mencukur kumis atau mencukur jenggotnya. Lebih senang jiak sudah melihatnya pelontos, dan itu memberikan kejutan kecil yang memberi bumbu dalam hubungan.
10) Berikan hadiah yang membuatnya berbinar, bukan berpikir keras. Hadiah seharusnya bisa menyenangkan hati pasangasn dan merasa diperhatikan karenanya. Membelikan istiri alat perangkat masak yang canggih namun membuetnya bingung cara menggunakannya, tidak bisa dihitung sebagai hadiah. Memberikan pasaangan voucer belanja dan membuetnya bebas mengunakan hati untuk dirinya adalah hadiah kejutan yang bernilai murni hadiah. Berikan hadiah yang menjadi persentasi cinta dan perhatian Anda kepada pasangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar